Memahami arti Rule Of Thirds dan aturan yang boleh dilanggar

Rule Of Thirds – Pernah kah Anda setelah berkunjung ke Kebun Raya Bogor, bersenang-senang dan bergembira disana, kemudian sesampai di rumah merasa kesal? Kesal karena kok hasil fotonya tidak bisa menceritakan kesan yang heboh selama disana?
Padahal seharusnya sebuah foto juga menggambarkan momen-momen indah dan berkesan selama itu. Untuk mengulang kembali momen tersebut tidak mungkin karena berarti harus kembali ke lokasi.
Pasti kta semua pernah mengalami hal seperti itu. Saya pun demikian.
Ternyata kesalahan tersebut ada pada pemegang kamera. Ya, kita sendiri atau siapapun yang menjadi fotografer disana.
Kesalahan umum dalam memotret sehingga foto yang dihasilkan terkesan biasa-biasa saja alias datar adalah mengenai penempatan obyek atau fokus. Obyek atau fokus bisa saja berupa teman, keluarga, atau yang lainnya.
Coba, kita perhatikan bagaimana cara sebuah obyek ditempatkan dalam foto. Mayoritas orang akan menempatkan tokoh utama fotonya pada posisi “TENGAH”. Bisa dimengerti karena pemikiran kita sesuatu yang “UTAMA” harus berada di pusat dan pusat itu adalah di tengah.
Oleh karena itu kebiasaan umum adalah menempatkan tokoh utama foto pada posisi sentral di area tengah foto. Disebut salah juga tidak, disebut benar biasanya hasil dengan fokus foto di tengah biasanya menghasilkan foto yang “BIASA” saja.
Nah, sebenarnya hal itu bisa diatasi dengan cara sederhana.Sangat sederhana.
Cara itu disebut dengan sistem atau konsep Rule of Thirds. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi aturan 3X3 atau bisa juga aturan sepertiga.

Apa Itu Rule Of Thirds?

Pernah main catur Jawa? Pasti pernah. Permainan ini membutuhkan kotak-kotak untuk menempatkan tanda “O” atau “X”.
Saya garis bawahi kata kotak-kotak karena hanya itu yang diperlukan.
Sekarang bayangkan layar LCD di kamera Anda menjadi tiga kotak di kiri, 3 di tengah dan tiga di kanan. Hasilnya akan seperti di bawah ini.
Belajar Rule Of Thirds
Akan ada 9 kotak secara total dan masing-masing sama ukurannya dan di setiap sisi ada dibagi 3 atau ada 3 kotak. Jadi itulah kenapa Rule Of Thirds diterjemahkan sebagai aturan 3X3 atau aturan sepertiga.
Perhatikan foto di atas.
Fokus atau obyek utamanya tidak ditempatkan di tengah, seperti pada umumnya. Obyek berupa bunga Kamboja ini berada di posisi seperti bagian bawah. Yang pasti bukan di area tengah.
Biasanya, saya usahakan, sebisa mungkin obyek yang menjadi fokus utama berada pada area yang diberi kotak merah. Agak ke pinggir dan sekali lagi BUKAN DI AREA TENGAH.
Hasilnya, bagaimana menurut Anda? Cukup lumayan dan memberi kesan kan? Tentu nantinya harus dipadukan dengan beberapa trik lain, tetapi hal ini merupakan bagian yang cukup penting.
Coba cek lagi foto di bawah ini.
Belajar Rule Of Thirds
Fotonya menjadi lebih berkesan dibandingkan bila di tengah. Padahal obyeknya hanya sederhana saja, seorang pesepeda.

Bisakah Rule Of Thirds dipakai pada kamera HP atau smartphone?

Bisa. Justru mengapa tulisan ini dibuat karena saya cukup paham bahwa kebanyakan pengunjung Bogor berbekal kamera HP, bukan DSLR.
Pemakaian konsep Rule Of Thirds ini bisa sangat membantu menghasilkan foto yang bagus bahkan dengan hanya kamera HP saja.
Coba cek settingan kamera HP Anda. Biasanya di smartphone jenis baru atau tablet ada setting dbertuliskan “GRID”. Aktifkan bagian ini dan di layar LCD akan tampil garis-garis bantu seperti Rule Of Thirds. Garis-garis ini tidak akan tercetak pada foto dan hanya merupakan alat bantu.
Kalau kebetulan memakai HP keluaran lama, seperti Xperia M punya saya, konsep Rule Of Thirds tetap bisa dilakukan. Bayangkan saja garis-garis itu selama memotret. Intinya jangan tempatkan fokus di tengah.
Rule Of Thirds
Dengan kita bisa menempatkan posisi obyek pada area seperti ini, paling tidak langkah awal untuk menghasilkan foto yang lebih menarik sudah terpenuhi.esan.
Tapi, walau namanya rule atau aturan, aturan ini tidak bersifat kaku kok. Fotografi lebih menekankan pada insting seorang pemegang kamera. Jadi, kalau Anda merasa lebih menarik obyek di tengah, ya silakan.
Hanya, beberapa rekan yang diajari tehnik atau konsep sederhana ini mengatakan hasil foto mereka jauh lebih menarik dan berkesan. Padahal tetap memakai HP saja.
Jadi, kenapa tidak Anda coba? Siapa tahu hasilnya lebih bagus dan Anda tidak perlu misuh-misuh lagi.

Sumber : Anton Ardyanto

Komentar